6.4.4 Berkomunikasi selama audit

Selama audit, mungkin perlu untuk membuat pengaturan formal untuk komunikasi dalam tim audit, serta dengan pihak yang diaudit, klien audit dan berpotensi dengan pihak berkepentingan eksternal (mis. Regulator) terutama di mana persyaratan hukum dan peraturan mensyaratkan pelaporan wajib atas ketidaksesuaian.

Tim audit harus berunding secara berkala untuk bertukar informasi, menilai kemajuan audit dan menugaskan kembali pekerjaan di antara anggota tim audit, sesuai kebutuhan.

Selama audit, ketua tim audit harus secara berkala mengkomunikasikan kemajuan, setiap temuan yang signifikan, dan masalah apa pun kepada auditee dan klien audit, sebagaimana diperlukan. Bukti yang dikumpulkan selama audit yang menunjukkan risiko langsung dan signifikan harus dilaporkan tanpa penundaan kepada pihak yang diaudit dan, jika sesuai, kepada klien audit. Setiap kekhawatiran tentang masalah di luar ruang lingkup audit harus dicatat dan dilaporkan kepada ketua tim audit, untuk kemungkinan komunikasi dengan klien audit dan pihak yang diaudit.


Internal Audit SMK3


Jika bukti audit yang tersedia menunjukkan bahwa tujuan audit tidak dapat dicapai, ketua tim audit harus melaporkan alasannya kepada klien audit dan pihak yang diaudit untuk menentukan tindakan yang sesuai. Tindakan tersebut dapat mencakup perubahan perencanaan audit, tujuan audit atau ruang lingkup audit, atau penghentian audit.

Setiap kebutuhan untuk perubahan pada rencana audit yang dapat menjadi jelas ketika kegiatan audit berlangsung harus ditinjau dan diterima, jika perlu, oleh individu yang mengelola program audit dan klien audit, dan disajikan kepada pihak yang diaudit.

6.4.5 Ketersediaan dan akses informasi audit

Metode audit yang dipilih untuk audit tergantung pada tujuan, ruang lingkup dan kriteria audit yang ditetapkan, serta durasi dan lokasi. Lokasi adalah tempat informasi yang diperlukan untuk kegiatan audit spesifik tersedia untuk tim audit. Ini mungkin termasuk lokasi fisik dan virtual.

Di mana, kapan dan bagaimana mengakses informasi audit sangat penting untuk audit. Ini independen dari tempat informasi dibuat, digunakan, dan / atau disimpan. Berdasarkan masalah ini, metode audit perlu ditentukan (lihat Tabel A.1). Audit dapat menggunakan campuran metode. Juga, keadaan audit dapat berarti bahwa metode perlu berubah selama audit.

6.4.6 Mengkaji informasi yang terdokumentasi saat melakukan audit

Informasi terdokumentasi yang relevan dari pihak yang diaudit harus ditinjau untuk:
  • menentukan kesesuaian sistem, sejauh yang didokumentasikan, dengan kriteria audit;
  • mengumpulkan informasi untuk mendukung kegiatan audit.

Internal Audit SMK3

CATATAN Panduan tentang cara memverifikasi informasi disediakan dalam A.5.

Tinjauan tersebut dapat digabungkan dengan kegiatan audit lainnya dan dapat berlanjut sepanjang audit, asalkan ini tidak merugikan keefektifan pelaksanaan audit.


Jika informasi yang terdokumentasi yang memadai tidak dapat diberikan dalam kerangka waktu yang diberikan dalam rencana audit, ketua tim audit harus memberi tahu individu yang mengelola program audit dan pihak yang diaudit. Bergantung pada tujuan dan ruang lingkup audit, keputusan harus dibuat apakah audit harus dilanjutkan atau ditangguhkan sampai masalah informasi yang terdokumentasi diselesaikan.

6.4.7 Mengumpulkan dan memverifikasi informasi

Selama audit, informasi yang relevan dengan tujuan, ruang lingkup dan kriteria audit, termasuk informasi yang berkaitan dengan antarmuka antara fungsi, kegiatan dan proses harus dikumpulkan dengan cara pengambilan sampel yang sesuai dan harus diverifikasi, sejauh dapat dipraktikkan.

CATATAN 1
Untuk memverifikasi informasi, lihat A.5.

CATATAN 2
Panduan tentang pengambilan sampel diberikan dalam A.6.


Internal Audit SMK3

Hanya informasi yang dapat dikenai beberapa tingkat verifikasi yang dapat diterima sebagai bukti audit. Ketika tingkat verifikasi rendah, auditor harus menggunakan penilaian profesional mereka untuk menentukan tingkat kepercayaan yang dapat ditempatkan di atasnya sebagai bukti. Bukti audit yang mengarah pada temuan audit harus dicatat. Jika, selama pengumpulan bukti obyektif, tim audit menjadi sadar akan setiap keadaan baru atau perubahan, atau risiko atau peluang, ini harus ditangani oleh tim yang sesuai.

Gambar dibawah ini memberikan gambaran umum proses yang khas, dari mengumpulkan informasi hingga mencapai kesimpulan audit.

Internal Audit SMK3

Metode pengumpulan informasi meliputi, tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:
  • wawancara;
  • pengamatan;
  • tinjauan informasi yang didokumentasikan.

Internal Audit SMK3


CATATAN 3 Panduan untuk memilih sumber informasi dan pengamatan diberikan dalam A.14.

CATATAN 4 Panduan untuk mengunjungi lokasi auditee diberikan dalam A.15.

CATATAN 5 Panduan untuk melakukan wawancara diberikan dalam A.17.

Lanjutkan membaca: 6.4.8 Menghasilkan temuan audit

Next >>>

Have a nice learning with us.
Copyright @BelajarK3.Com All rights reserved 2020