Outline
Rumah sakit pada umumnya dalam proses kegiatannya banyak menggunakan bahan kimia atau B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) terutama laboratorium dan aktifitas penunjang lainnya. Sebagai contoh B3 yang digunakan di rumah sakit misalnya bahan kimia, obat kanker (sitostatika), reagensia, antiseptik dan disinfektan, limbah infeksius, bahan radioaktif, insektisida, pestisida, pembersih, detergen, gas medis dan gas non medis dan B3 lainnya.
Definisi B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) adalah bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, dapat secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya;
Dari definsi B3 tersebut dan terdapat banyak penggunaan B3 di rumah sakit sudah pasti diperlukan sistem pengelolaan B3 Rumah Sakit yang benar dan tepat untuk menghindari potensi bahaya dari B3 sehingga pengunaannya aman.
Pengelolaan B3 Rumah Sakit
Secara garis besar tahapan pengelolaan B3 Rumah Sakit meliputi:
- Indentifikasi penggunaan B3;
- Pengadaan/pembelian B3;
- Penyimpanan B3;
- Persyaratan K3 dan tanggap darurat;
- Manajemen Limbah B3;
- Training Pemahaman kepada seluruh staf Rumah Sakit; dan
- Evaluasi.
Tahap 1. Indentifikasi penggunaan B3
Sebagai petugas yang ditunjuk untuk mengelola B3 di Rumah Sakit harus mampu mengkoordinir semua bagian untuk melakukan identifikasi penggunaan B3 di bagiannya masing-masing. Hal ini sebagai tahap awal untuk mengetahui semua jenis B3 yang dipakai dan berapa banyak kebutuhannya. Secara manajemen identifikasi bisa dilakukan dengan format pada umumnya yaitu daftar penggunaan B3/inventarisasi B3.
Tahap 2. Pengadaan/pembelian B3
Pada tahap ini bagian purchasing/pembelian berperan dalam pengadaan/pembelian B3. Dalam melakukan pembelian B3 hal-hal yang harus diperhatikan adalah: MSDS (Material Safety Data Sheet) harus tersedia pada setiap jenis B3, vendor yang ditunjuk sebagai penyalur B3 harus sesuai prosedur yang ada, dan kelengkapan spesifikasi B3 itu sendiri.
Tahap 3. Penyimpanan B3
3.1 Persyaratan
Setiap B3 yang disimpan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut
- Tersedia MSDS untuk memberikan informasi mengenai: Identitas bahan dan perusahaan, Komposisi bahan, Identifikasi bahaya, Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), Tindakan penanggulangan kebakaran, Tindakan mengatasi kebocoran dan tumpahan, Penyimpanan dan penanganan bahan, Pengendalian pemajanan dan alat pelindung diri, Sifat fisika dan kimia, Stabilitas dan reaktifitas bahan, Informasi toksikologi, Informasi ekologi, Pembuangan limbah, Pengangkutan bahan, Informasi peraturan perundang-undangan yang berlaku, Informasi lain yang diperlukan.
- Terpasang label B3 untuk mengetahui: Nama produk, Identifikasi bahaya, Tanda bahaya dan artinya, Uraian risiko dan penanggulangannya, Tindakan pencegahan, Instruksi dalam hal terkena atau terpapar, Instruksi kebakaran, Instruksi tumpahan atau bocoran, Instruksi pengisian dan penyimpanan, Referensi, Nama, alamat dan nomor telepon pabrik pembuat atau distributor.
- Terpasang Simbol B3 untuk mengetahui klasifikasi material B3
3.2 Teknis dan tata cara penyimpanan B3
Penyimpanan Bahan Kimia Mudah Terbakar
- Jauhkan dari panas atau bahan oksidator
- Simpan di tempat yang dingin dan berventilasi baik
- Jauhkan dari sumber api
- Gunakan grounding area yang baik
Penyimpanan Bahan Kimia Oksidator/ Reaktif
- Simpan ditempat dingin dan berventilasi baik dan kering
- Pastikan tempat penyimpanan bebas bocor saat hujan
- Jaga kelembaban ruangan terutama saat hujan
Penyimpanan Bahan Kimia yang Reaktif Terhadap Air
- Simpan ditempat dingin dan berventilasi baik
- Pisahkan dari asam
- Jauhkan dari sumber api (gas Flammable)
- Pastikan ruangan bebas kantong gas (H2)
Penyimpanan Zat Reaktif Terhadap Asam (Termasuk Reaktif terhadap Air)
- Simpan ditempat dingin dan berventilasi baik dan kering
- Pastikan tempat penyimpanan bebas bocor saat hujan
- Jaga kelembaban ruangan terutama saat hujan
Penyimpanan Bahan Yang Bersifat Korosif
- Simpan ditempat dingin dan berventilasi baik
- Pastikan tempat penyimpanan bebas bocor saat hujan
- Jaga kelembaban ruangan terutama saat hujan
Penyimpanan Bahan Kimia Beracun
- Simpan ditempat dingin dan berventilasi baik
- Pastikan tempat penyimpanan bebas bocor saat hujan
- Jaga kelembaban ruangan terutama saat hujan
Bahan Kimia Berupa Gas Bertekanan
- Simpan pad posisi tegak berdiri dan terikat
- Ruangan dingin dan berventilasi
- Ruangan bebas dari sumber panas/ api
- Pisahkan gas flammable dan gas beracun
- Pisahkan botol kosong dan botol berisi
Tahap 4. Persyaratan K3 dan tanggap darurat
Dalam hal menyimpan B3 dan melakukan kegiatan yang memakai B3 di Rumah Sakit, persyaratan-persyaratan K3 dan tanggap darurat adalah sebagai berikut:
- Pekerja yang ditunjuk untuk menangani material dengan kategori B3 diharuskan melengkapi dirinya dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang diperlukan, seperti pelindung mata, sarung tangan tahan zat kimia, pelindung wajah, pernapasan dan alat pelindung lainnya sesuai dengan persyaratan MSDS.
- Pekerja harus memahami material yang dikategorikan sebagai B3 dengan mempelajari MSDS (Material Safety Data Sheet) atau ringkasannya dari masing-masing material B3 tersebut.
- Mempunyai SOP Pengendalian B3 yang diletakkan didalam bangunan penyimpanan B3.
- Mempunyai SOP Tanggap Darurat Tumpahan B3 yang diletakkan didalam bangunan penyimpanan B3.
- Terdapat logbook untuk pencatatan keluar masuk B3.
- Memiliki alat dan sistem penanggulangan keadaan darurat diataranya adalah:
- Peralatan pemadam kebakaran (APAR / hydrant)
- Kotak P3K
- Emergency shower
- Pintu darurat
- Alarm darurat
- Pagar
- Rute evakuasi
- Terpasang MSDS
- Melaksanakan prosedur tata laksana rumah tangga yang baik (tidak ada ceceran/tumpahan B3).
- Tidak ada B3 yang berada diluar lokasi tempat penyimpanan B3.
Tahap 5. Manajemen Limbah B3
Pada tahap ini sangat penting untuk diketahui oleh semua personil Rumah Sakit yang ditunjuk sebagai pengelola B3, bahwa setiap sisa/buangan B3 baik itu berupa kemasan B3, sisa hasil analisa yang menggunakan B3 adalah merupakan limbah B3 yang harus dikelola sesuai aturan. Manajemen Limbah B3 meliputi: pengurangan limbah B3, penyimpanan limbah B3 dan pengelolaan lanjutan limbah B3. Petugas yang ditunjuk harus memahami manajemen limbah B3.
Tahap 6. Training Pemahaman kepada seluruh staf Rumah Sakit
Progam training kepada semua pekerja/staff Rumah Sakit tentang B3 harus direncanakan dan dilakukan. Training merupakan salah satu pendekatan sistem untuk menginformasikan semua aspek K3 dan dampak lingkungan dari penggunaan B3. Dengan menerapkan training harapannya semua pekerja/staff Rumah Sakit mampu memahami pentingnya pengelolaan B3 yang tepat dan benar.
Tahap 7. Pemantauan dan evaluasi
Untuk memastikan pengelolaan B3 di Rumah Sakit telah sesuai dengan tahapan-tahapan yang ditentukan, perlu sebuah sistem pemantauan. Kegiatan pemantauan pada umumnya adalah inspeksi, patroli, audit dan sejenisnya. Pada saat melakukan kegiatan pemantauan pasti ada ketidaksesuaian dalam pengelolaan B3 tetapi yang lebih penting adalah tindakan koreksi harus segera dilakukan agar tidak terjadi kecelakaan dan tidak ada isu pencemaran lingkungan.
Kontribusi kami
Belajar K3 Indonesia siap berkontribusi bagi perusahaan Anda untuk meningkatkan kompetensi team Anda sebagai Petugas Pengelolaan B3 Rumah Sakit yang kompeten, perusahaan Anda membutuhkan pelatihannya segera hubungi petugas admin kami.